Edukasi Cegah Stunting Melalui Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Balita di Lingkungan Bukit Intan, Desa Sukabares, Kecamatan Waringin Kurung, Kabupaten Serang
DOI:
https://doi.org/10.30656/senama.v1i.30Keywords:
Balita, Edukasi, PMT, Posyandu, StuntingAbstract
Masalah gizi kronis yang berdampak pada tumbuh kembang balita disebut Stunting. Kondisi ini terjadi karena asupan gizi yang dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan harian untuk tumbuh (fisik) maupun perkembangan kemampuan struktur tubuh. Dampak jangka panjang kondisi stunting dapat menurunkan kualitas hidup. Masyarakat di lingkungan Bukit Intan tergolong rumah tangga baru, sehingga populasi balita relatif tinggi. Akan tetapi, belum ada kader untuk kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) sehingga kondisi kesehatan balita tidak terpantau dengan baik dan prevalensi stunting relatif tinggi dibandingkan lingkungan kampung di sekitarnya. Untuk mengatasi masalah ini telah dilakukan observasi awal, edukasi pada orang tua yang memiliki balita, pembentukan kader baru untuk kegiatan posyandu, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai upaya pencegahan stunting pada balita di lingkungan Bukit Intan. Pencegahan stunting dapat dilakukan pada golden age di 1.000 hari pertama kehidupan. Peranan aktif orang tua, pola hidup bersih, lingkungan yang sehat serta kemudahan dalam mendapatkan konsultasi di fasilitas kesehatan menjadi faktor penting pencegahan stunting pada balita.